Untuk menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan adil merupakan tugas
dan tanggung jawab yang amat besar, mencari pemimpin yang sesuai dengan
kreteria yang sama-sama kita inginkan sepertinya saat sulit kita jumpai saat
ini. Untuk mempunyai pemimpin yang baik, jujur, adil, berilmu dan amanah
diperlukan kaderisasi yang harus dimulai dari dini. Orang tua merupakan guru
utama dan pertama bagi anak-anak mereka, dan dari sinilah calon pemimpin masa
depan akan terlahir, apakah calon pemimpin itu menjadi pemimpin yang sesuai
dengan kreteria atau sebaliknya.
Peran seorang ibu untuk mejadikan anaknya sebagai sang pemimpin
kecil merupakan proses dan kerja keras yang harus dipersiapkan, dimulai dari
masa kandungan, masa pertumbuhan sampai masa kemandirian. Maka dari itu, bagi
para ibu seharusnya sudah mempunyai bekal dan ilmu yang cukup untuk
mempersiapkan anaknya menjadi pemimpin yang jujur, adil, amanah dan cerdas. Apa
saja yang harus dilakukan seorang ibu guna mewujudkan anaknya sebagai pemimpin
yang jujur, adil, amanah dan cerdas? Berikut 7 Peran Bagi Ibu Untuk
Kepemimpinan versi 7Top Ranking.
1. Agama dan Iman
Agama adalah pegangan hidup manusia, tanpa agama maka manusia itu
tidak akan mempunyai tujuan. Agama mengajarkan kepada manusia untuk selau
tunduk dan patuh kepada penciptanya yaitu Tuhan yang Maha Esa. Maka dari
itulah, para ibu harus sejak dini menanamkan dan mengajarkan Agama serta Iman
yang tinggi kepada anak-anak mereka dengan memberikandan menanamkan sikap
keagamaan yang didukung dengan latihan dan pembiasaan ibadah setiap harinya.
Dengan membiasakan hal tersebut, maka nilai keagamaan dan rasa keimanan
tersebut akan tetap tertanam dalam keyakinan anak-anak mereka. Agama dan Iman
inilah yang akan menjadi filter bagi sang anak jika mereka menjadi pemimpin,
mereka akan hati-hati dalam menggunakan jabatan kepemimpinan yang mereka
pegang, jika ada kesalahan dalam memimpin, tentu mereka akan mengembalikannya
kepada Agama.
2. Kedisiplinan
Disiplin bukan berarti keras, otoriter dan harus tunduk di bawah
perintah, akan tetapi disiplin merupakan kegiatan dan pembiasaan yang
diterapkan seorang ibu kepada anaknya berkenaan dengan hal-hal yang harus
dilaksanakan sesuai tempat dan waktunya, seperti disiplin waktu ibadah, waktu
bermain, waktu belajar dan lainnya. Jika hal ini terlaksana dengan baik, maka
sang ibu akan berhasil mendidik anaknya untuk menjadi generasi pemimpin yang
disiplin, taat hukum dan peraturan.
3. Bijaksana dan tanggung Jawab
Pemimpin itu harus bijaksana dan mampu mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya, maka dari itu, seorang ibu harus melatih sedini mungkin
anak-anaknya untuk menjadi anak yang bijaksana dan bertanggung jawab, hal ini
bisa dimulai dengan mengajarkan kepeduliaan, kejujuran, rasa peduli dan kasih
sayang terhadap sesama saudara, teman dan lingkungan.
4. Ilmu yang Sesuai
Untuk menjadi seorang pemimpin tidak saja dibutuhkan fisik yang
kuat, kemauan serta finansial, akan tetapi ilmu yang sesuai juga harus menjadi
perhatian yang signifikan. Seorang pemimpin harus tahu apa yang akan dia
pimpin, bagaimana cara memimpin dan apa saja yang perlu dipimpin. Dari itulah,
seorang ibu perlu memberikan pengajaran serta memberikan bekal ilmu yang cukup
yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan.
5. Akhlak dan Moral
Yang terakhir yang perlu ditanamkan seorang ibu bagi anak-anaknya
adalah akhlak dan moral. Bagaimana jadinya jika pemimpin berilmu, mempunya
finansial yang cukup, sehat jasmani dan rohani, akan tetapi rusak akhlak dan
moralnya, tentu kepemimpinanya tidak akan sukses. Maka dari itu, akhlah dan
moral juga harus tertanam sejak dini bagi sang pemimpin kecil yang sudah
ditanamkan dan diajarkan ibu kepada anak-anaknya.
6. Tidak Pilih Kasih
Seorang ibu seharusnya tidak pilih kasih dan sayang terhadap
anak-anak mereka, sebab jika itu terjadi, maka wajar saja jika anak mereka akan
lahir sebagai pemimpim yang nepotisme.
7. Apa Adanya
Jangan pernah menjanjikan sesuatu kepada anak yang tidak dapat
diwujudkan, sebab itu akan merusak kepercayaan anak, apabila itu terus menerus
dilakukan tanpa ada perwujudan yang nyata, maka secara tidak langsung akan diingat
anak dan akan tertanam dalam jiwa sang anak. Kelak jika anak menjadi seorang
pemimpin, maka akan menjadi pemimpin yang selalu mengumbar janji tanpa ada
kepastian.
Sumber : http://www.7topranking.com/
Posting Komentar